always trying,praying and creative
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Bisnis Digital, Jenis, dan Manfaatnya

JENDELA INFOR Di era modern ini, bisnis digital sangat penting dan wajib dipelajari oleh semua pengusaha. Karena bisnis yang tidak mau bergerak ke dunia digital tidak akan mampu bertahan melawan arus teknologi dan persaingan dari bisnis lain.

Tidak sedikit perusahaan besar yang gulung tikar karena terlambat berevolusi ke dunia baru. Untungnya para pengusaha baru tidak perlu mengalami ketakutan yang sama karena rata-rata bisnis baru mulai hari ini sudah pasti disertai dengan platform digital.

Perubahan hampir di semua aspek kehidupan seperti pendidikan, pelayanan medis, dan musik juga bergeser dari konvensional ke digital, yang menjadi salah satu bukti pentingnya mempelajari bidang ini. Oleh karenanya, mari kita bahas lebih lanjut tentang apa itu bisnis digital pada artikel berikut ini.

Pengertian Bisnis Digital

Sesuai dengan namanya, bisnis digital adalah bisnis yang memanfaatkan alat digital atau bisa dikatakan bisnis yang sudah terdigitalisasi. Dalam arti luas, bisnis digital adalah bisnis yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menciptakan suatu produk atau memasarkannya.

Biasanya penjualan produk untuk bisnis digital dilakukan secara online dengan memanfaatkan media digital khususnya internet. tetapi, sebenarnya bisnis ini tidak hanya sebatas menjual produk saja, tetapi bisa juga menjual jasa.

Asalkan memanfaatkan alat teknologi, bisa disebut bisnis digital.

Mengapa Membawa Bisnis ke Media Digital Begitu Penting?

Akhir-akhir ini bisa kita rasakan sendiri, bisnis yang sudah beroperasi secara digital atau bisa berkembang menjadi media online bisa bertahan dengan cepat di tengah pandemi yang tiba-tiba. Sementara itu, perusahaan raksasa yang tidak bisa beradaptasi langsung tumbang bahkan berhenti berproduksi.

Dikutip dari situs IT Pro, 8 dari 10 perusahaan di seluruh dunia dengan cepat beralih ke platform digital sejak tahun 2020. Rencana yang seharusnya terealisasi dalam 2 hingga 5 tahun ke depan, tiba-tiba harus rampung dalam hitungan bulan jika bisnis ingin terus bertahan.

Hal ini menjadi tanda betapa pentingnya membangun bisnis digital untuk semua jenis produk, termasuk produk konvensional.

Saat ini persaingan bisnis di dunia digital juga semakin ketat. Baik bisnis baru maupun perusahaan raksasa berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Sebagian besar bisnis yang masih mempertahankan cara konvensional tidak dapat bertahan dalam waktu 1 tahun.

Dan sebagai wirausahawan muda yang kreatif, Anda harus jeli melihat peluang saat membuat layanan digital agar pelanggan lebih tertarik dengan layanan digital dari brand Anda daripada di perusahaan lain.

Kasus seperti di tahun 2020 juga menjadi bukti bahwa membawa bisnis ke dunia digital bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban. Oleh karena itu, Podomoro University selalu memberikan materi khusus bisnis digital kepada mahasiswanya agar dapat melahirkan entrepreneur yang siap menghadapi berbagai macam perubahan di era teknologi yang sangat cepat.

Apa Saja Jenis Bisnis Digital?

Sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengenal bisnis digital sebagai bisnis yang beroperasi secara online saja. Padahal, ada banyak cara untuk mengoperasikan brand, website, atau bisnis di dunia digital.

Dikutip dari situs More Than Digital, setidaknya ada 11 cara menjalankan bisnis di bidang digital. Namun dalam artikel ini kita hanya akan mempelajari beberapa contoh yang paling umum di Indonesia.

Tipe Marketplace

Jenis pertama dan paling banyak dikenal oleh masyarakat umum adalah bisnis digital berupa Marketplace. Kita semua pasti pernah mendengar perusahaan seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli.com, dan Shopee yang sangat terkenal di berbagai kalangan masyarakat.

Marketplace sendiri merupakan bisnis digital dimana pemilik bisnis menyediakan tempat atau media bagi orang lain untuk berjualan di platform tersebut. Artinya produk yang dibuat dalam jenis usaha ini adalah platform online sehingga pembeli dan penjual dapat berbelanja dengan aman dan nyaman.

Sebagian besar aplikasi pasar memiliki lebih banyak fitur daripada e-niaga. Hal ini karena pemilik marketplace bisa fokus mengalokasikan modalnya untuk mengembangkan platform terbaik tanpa harus memikirkan kualitas fisik produk.

Berbeda dengan e-commerce yang modalnya harus dibagi antara pengembangan produk fisik utama dan pengembangan media digital.

Tapi, apa perbedaan antara e-commerce dan marketplace? Akan kita bahas pada poin selanjutnya.

Jenis E-Commerce

Jika bisnis model marketplace hanya menyiapkan platform untuk mempertemukan penjual dan pembeli, maka bisnis e-commerce digital jenis ini menyediakan produk sekaligus media khusus untuk menjual produk yang dibuatnya.

Misalnya perusahaan sabun mandi membuat website agar pembeli dapat memesan sabun secara online di website tersebut. Atau contoh lainnya adalah restoran cepat saji yang membuat aplikasi khusus agar pelanggan dapat memesan makanan dari menunya melalui aplikasi online.

Itu sebabnya, rata-rata media digital yang digunakan dalam bentuk e-commerce memiliki fitur yang lebih terbatas dibandingkan marketplace. Karena perusahaan tidak bisa memfokuskan modalnya untuk mengembangkan platform digital saja.

Jenis Bisnis Subscription 

Bisnis yang memanfaatkan jenis media digital ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Karena banyak bisnis yang beroperasi dengan model langganan domestik seperti Netflix, Office, Amazon Prime, Disney+, Zoom, dan masih banyak lagi.

Model bisnis ini sangat mirip dengan masa lalu, di mana kami berlangganan koran atau majalah untuk konten yang dikirimkan setiap minggu hingga setiap bulan.

Bedanya, sekarang konten sudah digital dan bisa dinikmati secara online tanpa harus membawa produk fisik kemana-mana.

Meski begitu, ada juga beberapa bisnis dengan model langganan yang menawarkan produk fisik, misalnya bisnis langganan langganan online atau jajanan.

Iklan Jenis Bisnis didukung

Pernahkah Anda berpikir dari mana keuntungan Facebook, Instagram, atau WhatsApp berasal? Padahal kita menggunakan jasa mereka setiap hari tanpa membayar.

Ini karena Facebook dan sebagian besar perusahaan media sosial lainnya adalah bisnis digital yang beroperasi berbasis iklan atau didukung iklan. Artinya, mereka mendapat untung dari setiap iklan, promosi, atau sponsor yang masuk ke perusahaan mereka.

Di Indonesia, bisnis yang beroperasi dengan cara ini biasanya adalah perusahaan yang memiliki aplikasi berita, aplikasi komik gratis, dan aplikasi berbagi video pendek.

Apa Keuntungan Memasuki Bisnis Digital?

Seperti yang dikatakan sebelumnya, membawa bisnis ke dunia digital bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah kewajiban. Namun, bukan berarti tidak ada keuntungan yang bisa Anda rasakan dari evolusi bisnis konvensional ke digital.

Justru dengan jeli melihat peluang bisnis digital, Anda bisa mengakselerasi perkembangan sebuah brand hingga ratusan kali lipat. Nah, berikut beberapa contoh keuntungan membawa model bisnis lama ke dunia digital.

Menjangkau Konsumen dari Wilayah yang Lebih Luas

Dengan beroperasi secara digital, Anda dapat menjangkau khalayak yang jauh lebih luas. Dari awal hanya mencakup wilayah dalam kota, dunia digital dapat membuat bisnis Anda menjangkau konsumen dari seluruh Indonesia.

Sarana pengiriman tidak lagi menjadi penghalang untuk mengirimkan produk ke seluruh pulau. Karena banyak pilihan kurir yang bisa diajak kerjasama untuk masalah transportasi.

Semakin luas jangkauan konsumen, maka semakin besar pula potensi penjualan brand Anda. Meski tidak akan terjadi dalam semalam, manfaat berbisnis di dunia digital akan sangat membantu bisnis Anda berkembang.

Membuka Pintu untuk Berinovasi

Terakhir, dunia digital membuka peluang bagi brand untuk mengembangkan dan menjual produk yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan.

Misalnya, perusahaan yang memproduksi peralatan gym kini juga bisa menjual video latihan sehari-hari dengan menggunakan peralatan yang mereka buat. Perusahaan yang menjual gadget, smartphone dan mobile WiFi kini juga bisa menjual produknya yang sudah berisi kuota internet dan produk tambahan untuk mendukung gadget tersebut.

Ada banyak hal yang harus dilakukan saat beroperasi secara digital daripada secara konvensional.

Hal ini juga membuat pelanggan lebih tertarik dengan produk yang Anda berikan. Karena yang akan mereka dapatkan bukan hanya yang mereka inginkan, tapi juga yang mereka butuhkan tapi tidak mereka sadari.

Itulah dampak bisnis digital terhadap perkembangan perusahaan dan cara berbisnis di dunia digital. Agar tetap bertahan dan terus memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, pelajarilah dunia digital dengan serius, terutama yang berkaitan dengan bisnis Anda.