always trying,praying and creative
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

II. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


    Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dari biji. biji ialah hasil pembuahan (fetilisasi) antara spermatozoa dengan ovum yang tumbuh menjadi zigot. selanjutnya zigot tumbuh menjadi embrio. Embrio di dalam biji dilengkapi dengan cadangan makanan (endosperma). kemudian embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam perkecambahan tersebut, sel-sel embrio membelah. Proses ini menghasilkan banyak sel dengan bentuk, letak, fungsi, Struktur, dan susunan biokimia yang berbeda-beda. 

    Pertumbuhan dan perkembangan adalah hasil dari tiga kegiatan, yaitu pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi sel-sel. 

a. Pembelahan sel, ialah sel membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak. Dua sel anak yang terbentuk kemudian akan membelah lagi menghasilkan empat sel anak, dan seterusnya sehingga terjadi pertambahan jumlah sel. 

b. Pembesaran sel, ialah pertambahan ukuran sel anak sebagai akibat bertambahnya substansi material dalam sel. 

c. Diferensiasi sel-sel, ialah perubahan sel-sel selama masa pertumbuhan hingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda, misalnya akar, batang, dan daun. 


A. Struktur biji

Biji yang sudah dewasa yang terdapat didalam buah buahan yang sudah masak, secara fisik terasa keras ketika dipegang karena sudah mengalami dehidrasi ketika menjelang pematangannya. Kandungan air di dalam biji sekitar 5-15% dari bobornya. Di dalam biji, terdapat embrio yang dikelilingi oleh kotiledon yang membesar karena mengandung cadangan makanan (endosperma) . Embrio dan endosperma dibungkus oleh selaput biji (seed coat) yang terbentuk dari integumen bakal biji. 

    Biji tumbuhan bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu biji monokotil (berkeping satu) dan biji dikotil (berkeping dua) Di dalam belahan biji, terdapat calon individu baru (embrio) yang dilengkapi dengan cadangan makanan. Embrio dikelilingi oleh kotiledon (daun lembaga), endosperma, atau keduanya. Koriledon berguna untuk menyerap zat-zat makanan dari endosperma yang selanjutnya dipindahkan ke embrio ketika biji mulai berkecambah. Kotiledon pada biji dikotil berjumlah satu pasang. Kotiledon pada kacang polong polongan (misalnya Lacang hijau dan buncis) berdaging tebal karena menyerap sari makanan dari endosperma ketika biji sedang berkembang sehingga tidak mempunyai endosperma Lagi. tetapi kotiledon pada biji jarak (Ricinus communis) sangat tipis karena persediaan makanan tetap berada dalam endosperma.

    Biji tumbuhan monokotil hanya mempunyai satu kotiledon Famili rumput-rumputan (misalnya jagung dan gandum) mempunyai jenis kotiledon khusus berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang disebut skutelum (scutella = pelindung kecil). Skutelum akan menyerap zat makanan dari endosperma ketika perkecambahan. 

    Embrio berupa kuncup embrionik yang memanjang melekat pada kotiledon. Kuncup embrionik memiliki bagian plumula (pucuk dengan sepasang calon daun), epikotil (ruas batang dj bawah calon daun atau di atas kotiledon), hipokotil (ruas batang di bawah epikOtil atau melekat pada kotiledon), dan radikula (calon akar). Epikotil dengan hipokotil sangat mudah dibedakan karena mempunyai warna yang berbeda. Hipokotil berwama kecokelatan, sedangkan epikotil mempunyai berwarna kehijauan.

    Pada biji monokotil, akar lembaga (radikula) diselubungi oleh koleoriza dan pucuk lembaga (plumula) yang diselubungi oleh koleoptil. Saat berkecambah, koleoptil akan memaksa tanah naik ke atas menuju ke udara sehingga ujung tunasnya akan tumbuh lurus ke atas melewati saluran yang terbentuk oleh koleoptil tubular.